Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau langsung sekolah-sekolah di Wamena, Papua,
yang rusak akibat kerusuhan beberapa waktu lalu.
Ada sejumlah sekolah yang dikunjungi Muhadjir.
Dia mengawali kunjungannya ke SMP Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik
(YPPK) di Wamena, Papua, Rabu (16/10/2019) pagi. Dia didampingi Bupati
Jayawijaya John Ricard Banua.
Kedatangan Muhadjir dan rombongan disambut
Kepala Sekolah SMP YPPK Theresia Mandaung. Muhadjir kemudian mengajaknya
berbincang menanyakan bagaimana kronologi kejadian pengrusakan dan fasilitas
sekolah apa saja yang dirusak saat terjadi kerusuhan di Wamena.
"Bagaimana kejadiannya? Apa yang
dirusak?," tanya Muhadjir.
"Waktu itu kita di sekolah murid-murid
sudah tidak ada yang di sekolah. Saat itu tiba-tiba ada kelompok orang masuk,
merusak ruang guru mereka membakar itu," jawab Theresia.
Akibat kejadian tersebut, Theresia mengatakan
hingga saat ini aktivitas belajar mengajar masih belum dapat dilakukan.
Menurutnya, siswa dan guru di sekolah masih khawatir terjadi ada penyerangan
susulan.
"Sampai sekarang kegiatan belajar mengajar
belum dimulai karena masih khawatir ada penyerangan dan penjarahan ke sekolah.
Berharap pengamanan dari aparat diperketat dan berjaga di setiap sudut
sekolah," katanya.
Selain di SMP YPKK, Muhadjir juga mengunjungi
SMP Negeri 1 Wamena yang juga dirusak sekelompok massa. Berbeda dengan sekolah
sebelumnya, di SMPN 1 Wamena aktivitas belajar mengajar sudah berjalan meski
belum sepenuhnya siswa dan guru hadir.
Kepala Sekolah SMPN 1 Wamena Yemima Kopeuw
menyebut kegiatan belajar mengajar sudah kembali normal sejak 7 Oktober 2019.
Menurutnya, dari total 1.097 murid hingga saat ini baru 241 siswa yang kembali
sekolah.
"Aktivitas sekolah mulai 7 oktober,
kegiatan belum full belajar mengajar, masih diselingi dengan permainan. Total
guru 54, yang masuk baru 24, yang tidak hadir masih menenangkan diri di luar
Wamena," katanya di lokasi.
Yemima menceritakan kejadian saat sekolah
dirusak. Menurutnya, di sekolah tengah dilakukan ulangan tengah semester.
Tiba-tiba, kata Yemima, ada sekelompok massa masuk ke dalam kelas membuat siswa
berhamburan keluar kelas.
"Kaca-kaca dipecahkan, gerbang sekolah
dijebol dan sekarang baru diperbaiki," katanya.
Muhadjir menilai perlu kerja keras untuk
secepatnya memulihkan kegiatan belajar mengajar itu. Dirinya berjanji akan
membantu memperbaiki fasilitas yang rusak.
"Saya optimis karena jaminan keamanan dari
aparat keamanan. Beberapa fasilitas yang ada kerusakan parah akan kita segera
tangani, kalau kerusakan ringan saya kira bisa ditangani Pemkab
Jayawijaya," ujarnya. (amin_wmx)